SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI KELAS XI IPS 1 .GEO-SOS-ONE ...TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANYA ......SALAM SMANSAKA : HEBAT ,CERDAS ,BERSAHABAT ...Tebang nipah buang bijinya Bercermin kaca di kamar hantu Buanglah sampah pada tempatnya Cerminan siswa Smansaka itu ......Ranjau kayu dari pulau sebati makan roti sambil minum kopi Hijau daun sejukkan hati Galau risau hilang menepi.. ......Dari lembaga ke penjuru kota Hendak melepas kereta kencana Mari menjaga lingkungan kita Kelak hidup bebas bencana

DUNIA PRESTASI

 RAIH PRESTASI BUKTI SUATU PRESTASI


SMAN 1 Kebumen Raih Predikat dalam OPSI 2013

TIM OPSI SMAN 1 KebumenRangga Kala Mahaswa XII.IPS.1 dan Kurniawan Adi Pradana XII.IPA.5 berhasil meraih predikat "Penelitian dengan Tingkat Orisinalitas Tertinggi" dalam ajang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2013 yang diselenggarakan oleh Kemdikbud pada tanggal 21-27 Oktober 2013.
Air laut yang berlimpah mengilhami dua orang siswa ini menjadi obyek penelitian, dengan dibimbing oleh Ibu Tri Lestari, S.Pd., M.Pd. guru Kimia sekaligus pembimbing ekstrakurikuler KIR SMAN 1 Kebumen disusunlah makalah berjudul "Pemanfaatan Air Laut sebagai Pupuk Cair Alami Tanaman dan Nutrisi Ternak"
Sebelum dipanggil ke Jakarta sebagai finalis untuk mempresentasikan penelitiannya, sudah melalui proses seleksi yang panjang, dimulai dengan mengirimkan makalah secara online, kemudian menunggu pengumuman hasil seleksi makalah, setelah diumumkan lulus makalahnya berhak maju sebagai finalis OPSI Nasional untuk mengikuti tahap Pameran Poster di Kemdikbud Jakarta. Dari lebih dari 1000 makalah yang masuk, terpilih 92 peserta OPSI Nasional 2013 dari SMA seluruh Indonesia.
Drs. H. Waldiyono, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMAN 1 Kebumen sangat bangga dengan kedua peneliti muda tersebut, disela-sela tugas pokoknya belajar dalam rangka menghadapi Ujian Nasional masih menyempatkan diri untuk melakukan penelitian guna mengharumkan nama SMA Negeri 1 Kebumen. Beliau berharap adik-adik kelasnya dapat menyempurnakan hasil penelitiannya sehingga dalam ajang OPSI Nasional mendatang akan meraih juara, serta hasilnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia.
-----------------------------------------------------------------------------------
 KUNTO BAGASKORO  dari KEBUMEN
  JUARA II TINGKAT NASIONAL KERONCONG
TEMANGGUNG, suaramerdeka.com - Setelah melewati babak penyisihan dan melaju di final, Dian Mita peserta asal Wonogiri, akhirnya meraih juara umum pada Festival Vokal Keroncong tingkat nasional di Pendapa Pengayoman Temanggung, Sabtu (24/11) petang. Atas prestasinya itu, Dian yang juga meraih juara I kategori puteri berhak memboyong piala bergilir Soekardi.
Wanita bersuara emas ini berhasil mengungguli enam finalis wanita lainnya. Menyusul juara II, ditempati Tanti Anggraeni dari Wonosobo, juara III diraih Rosiana Setyowati dari Surakarta. Sedangakan, juara harapan I-IV wanita secara berurutan ditempati Dyah Nurfitri, Wahyu Hidayati, Lusiana, dan Sulastri.  
Sementara untuk kategori putra keluar sebagai juara I, Sumarno asal Surakarta, juara II Kunto Bagaskoro dari Kebumen, juara III atas nama Panji Kusumo dari Pati. Juara harapan I Theo KS, juara harapan II Eko Sujatmoko, juara harapan III Ibrahim Syah, dan juara harapan IV Yustinus Supriyanto.
Dewan juri pada festival kali ini adalah Lilik Jaski dari Jakarta, Imung dari Yogyakarta, dan Sri Hartati yang juga dari Yogyakarta. Mereka adalah pakar-pakar dalam keroncong dan sudah tidak asing lagi bagi para seniman musik keroncong di tanah air.
"Penampilan para finalis belum maksimal, dan ke depan harus ditingkatkan. Sebenarnya sudah bagus, dan kalau mau terus berlatih tentu akan lebih bagus lagi. Tapi secara keseluruhan festival ini sangat membanggakan, apalagi pesertanya berasal dari berbagai daerah di Indonesia,"kata, Lilik Jaski.
Para pemenang selain menerima piala juga mendapat uang pembinaan dari panitia masing-masing juara I Rp 5 juta, juara II Rp 4 juta, juara III Rp 500 ribu, dan juara harapan IV sebesar Rp 250 ribu.
Ketua panitia Musiyono menjelaskan peserta berjumlah 40, berasal dari Sumatera, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kendati keroncong lekat dengan musik orang tua, namun justru peserta didominasi kaum muda.
"Kegiatan ini bertujuan untuk mengangkat harkat dan martabat serta kelestarian musik keroncong. Selain itu untuk meregenerasi pecinta keroncong kepada generasi muda. Peserta didaulat menyanyikan lagu wajib Pancasila dan satu lagu pilihan bebas,"ujarnya.
Sementara itu, ikon keroncong Indonesia Soekardi sang bintang radio tahun 1984, 1986, 1988, yang juga hadir dalam acara tersebut mengaku mendukung festival keroncong. Melalui festival ujarnya, merupakan usaha agar musik milik bangsa Indonesia ini tetap hidup.
"Selama ini keroncong seperti ayam kehilangan induknya, kurang mendapat perhatian pemerintah. Padahal keroncong milik bangsa Indonesia, tapi sampai saat ini belum ada legalitasnya,"tandasnya.
( Raditia Yoni Ariya / CN34 / JBSM )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar